Minggu, 14 September 2008

MAKRAB DAN INFORMASI HIV AIDS SANGAT PENTING


Minggu, 14 September 2008.

Jogja (Bangkit Papua/BA-PA), Data kasus HIV dan AIDS Dinas Kesehatan Propinsi Papua per 31 Desember 2007 kabupaten Mimika mencatat sebagai urutan pertama untuk wilayah Papua dengan jumlah 1478 kasus. Data ini memperihatinkan bagi mahasiswa Papua khususnya mahasiswa timika (IPMAMI).
Pada kesempatan kali ini Mahasiswa timika Jogjakarta mencoba menyiapkan diri untuk menjadi kader papua khususnya dari timika. Maka mahasiswa mengambil kesempatan dengan membuat kegiatan Makrab penyambutan mahasiswa baru Mimika. Yang diadakan pada tanggal 13-14 September 2008 hari sabtu dan minggu bertempat di wisma kaliurang-Jogjakarta dengan tema ”Dengan momen IPMAMI JOGLO, mari eratkan tali persaudaraan dan kebersamaan untuk meningkatkan mutu SDM timika”. Pada hari pertam panitia lebih memberikan materi pengenalan akan lingkungan, organisasi, persatuan dan keakrabanan dengan mahasiswa timika maupun dengan paguyuban lain atau dilingkungan non papua. Pada sesi terakhir di hari pertama panitia memberikan kesempatan kepada Yayasan binterbusih yang di wakili oleh Medex Pakage dan Lusy Yarinap dalam menyampaikan informasi dasar HIV dan AIDS dan pemutaran film testimony ODHA dari Papua oleh metro Papua. Informasi yang di sampaikan adalah pengertian HIV dan AIDS, HIV dan AIDS bisa tertular melalui : 1. Melakukan hubungan seksual tanpa kondom dengan ODHA (Orang dengan HIV dan AIDS) 2.menggunakan jarum suntik yang tidak steril atau bekas. 3.Dari ibu yang positif HIV kepada bayinya melalui proses hamil, melahirkan dan menyusui (ASI). HIV dan AIDS tidak tertular melalui : 1. Gigitan nyamuk, 2. keringat, sentuhan, pelukan ataupun ciuman' 3. berenang bersama, 4. memakai kamar mandi (toilet) bergantian, 5. memakai alat makan bersama. Pencegahan penularan HIV dan AIDS : 1. Jika belum menikah tetap harus puasa seks/ tidak melakukan hubungan seks. perzinahan, dalam ajaran agamapun di catat sebagai dosa. 2. harus tetap setia dengan pasangan anda, jangan ganti-ganti pasangan. 3. kalau tidak bisa tahan dalam melakukan hubungan seksual, harus pakai kondom. 4. hindari penggunaan jarum suntik yang tidak streril. 5. informasi hiv dan aids yang maksimal. dan bagaimana menjaga alat reproduksi yang baik.
Ada beberapa pertanyaan yang di ajukan peserta yang dihadiri kurang lebihnya 90 peserta. menurut salah satu peserta Jefri bahwa jika bapa atau dan ibunya tertular HIV apakah anaknya dapat tertular HIV ?. di jawab oleh medex pakage yang juga perna menjadi manajer kasus HIV bawah, HIV dapat di cegah penularannya kepada bayi. tetapi jika bapa dan atau ibu yang HIV positif harus mengikuti metode pencegahan ibu ke anak dengan cara, pada proses awal Hubungan seks oleh suami istri untuk mempunyai seorang bayi, harus di ukur dengan masa kesuburan dari istri dan mereka harus mengukur jumlah virus dalam tubuh (test viral road ) untuk memastikan kalau mereka mempunyai jumlah virus yang normal (Viral load dibawah 1000) dan dapat melakukan hubungan seks tanpa kondom. Bila perlu istri (perempuan ODHA) menggunakan ART (antiretroviral terapi) untuk mencegah penularan hiv pada proses pertumbuhan janin melalui plasenta, lalu pada proses melahirkan dia dianjurkan untuk melahirkan secara operasi sesar karna kalau tidak akan mudah tertular pada proses melahirkan secara alami, dan pada saat menyusui dianjurkan untuk tidak menggunakan ASI (air susu ibu). Dengan semua upaya ini, kemungkinan bayi terinfeksi dapat dikurangi jauh di bawah 8 persen.

Pada akhir sesi diskusi HIV, ketua panitia sekaligus sesepuh IPMAMI (ikatan pelajajar mahasiswa Mimika) sdr.Robby Omaleng menyatakan kalau IPMAMI Jogjakarta akan mencoba membuat treaning tentang hiv khusus buat mahasiswa timika, dengan tujuan menyiapkan mahasiswa akan informasi hiv agar bisa membantu masyarakat di timika nantinya dan lebih khusus merekapun akan bisa lebih mengontrol dirinya sendiri. Robby omaleng mahasiswa tugas akhir pada STPMD APMD Jogjakarta juga salah satu penerima beasiswa LPMAK menambahkan persiapan makrab kali ini sudah di lakukan pada beberapa bulan lalu dengan pencarian dana berupa swadaya mahasiswa sebesar Rp.2 juta dan sumbangan dari kas IPMAMI sebesar Rp. 2 juta. Dengan dana sebesar itu kami memberanikan diri untuk membuat kegiatan ini dengan tujuan agar komunikasi antara kita akan tetap di bangun dan ada banyak informasi yang bisa di dapat peserta dengan kegiatan makrab ini. Harapannya juga, pemerintah daerah timika, PT.FI dan LPMAK, LEMASA dan LEMASKO dapat memberikan dukungan kepada mahasiswa timika sehingga pengembangan diri di kampus maupun luar kampus dalam bantuk training-training atau kursus-kursus yang dapat memberikan manfaat kepada mahasiswa untuk pengembangan kota timika nantinya juga.

Kegiatan makrab pada hari kedua lebih pada keakraban antara peserta dan panitia. Dimana peserta yang terdiri dari mahasiswa timika dan simpatisan dari mahasiswa kabupaten di luar timika dan papua, dengan bentuk kegiatan games dan diskusi seputar organisasi IPMAMI.

Yang terpenting tujuan mahasiswa adalah untuk belajar, oleh sebab itu Hati-hati dengan perilaku yang beresiko anda, sebab akan mempermudah penularan IMS, HIV dan AIDS. karna tujuan dan cita-cita anda masih panjang, demikian disampaikan pada akhir pertemuan oleh Medex.

Terima kasih buat teman-teman pendukung IPMAMI, Yayasan Binterbusih buat proyektornya, Alberd duwit buat leptopnya.(medexp)

2 komentar:

Anonim mengatakan...

saya rasa IPMAMI JOGLO patut dibanggakan karena apa yang dilakukan mereka sangat berguna buat semua Pelajar maupun mahasiswa yang ada didua kota tersebut.informasi mengenai HIV AIDS sangat penting untuk diinformasikan kepada semua kalangan, karena dikabupaten mimika sendiri banyak masyarakat yang belum mendapatkan informasi2 atau sosialisasi dari pihak-pihak yang berhubungan dengan hal itu maupun pemerintah daerah sendiri seolah-olah malas tahu dengan hal tersebut, dan mereka seolah-olah melimpahkan kepada Lembaga Masyarakat untuk turun tangan dalam penyuluhan2 sedangkan pemda sendiri hanya kongko2 dikantor..tidak tahu apa yang mereka lakukan selama ini @@
jadi apa yang sudah dilakukan oleh IPMAMI JOGLO adalah hal yang perlu kita perhatikan dan bukan hanya sampe disitu saja, tetapi harus terus dijalankan seperti apa yang dikatakan oleh saudara Robbi Omaleng. semoga kita semua selalu dalam Lindungan-Nya...

Amolee...Nimao
Yenni

Bangkit Papua mengatakan...

terima kasih sdri yenni...
kami berharap isu hiv menjadi tanggungjawab bersama...pemerintah, masyarakat dan swasta. di harapkan mereka harus berperan aktif sehingga kasus hiv yang trus berkembang akan di tekan sehingga perkembangannya bisa terkontrol. dengan demikian masyarakat akan tetap mendapatkan kesehatan yang layak.