Minggu, 28 September 2008

KETIDAKPERCAYAAN MAHASISWA TERHADAP PEMDA PANIAI


Jumat, 26 sepetemebr 2008

Jogja (Bangkit Papua- BA-PA), Pemerintah kebupaten paniai menjadi harapan dan tumpuhan terakhir bagi mahasiswa dalam proses menyelesaikan study, yang ada di Papua, Sulawesi dan pulau Jawa. Perjuangan demi perjuangan di lakukan oleh mahasiswa paniai yang ada di setiap kota study untuk bisa berkomunikasi secara langsung maupun via telepon atau SMS tetapi tidak menemukan informasi dan jawaban yang jelas mengenai permasalahan mereka dari pihak pemerintah, demikian di sampaikan oleh beberapa mahasiswa paniai pada buku tamu dalam situs resmi kabupaten paniai (http://www.paniai.go.id), bakan di dalam isi buku tamu pada beberapa waktu lalu, ada beberapa pengunjung yang mengancam dengan menulis bawah akan merusak/error situs resmi paniai itu. Dan pada hasil pantauan BA-PA pada hari jumat 26 september jam 19.55 wib dengan mengunjungi situs paniai dan ternyata tidak bisa terakses dan hanya ada tulisan, “informasi: website ini Dalam Perbaikan Contact: info@paniai.go.id “. Dan benar situs resmi paniai ini tidak bisa di akses dan sedang di perbaiki sesuai dengan pesannya itu.
Mahasiswa yang berada diJogjakarta sudah melakukan hal yang sama dengan menanyakan informasi beasiswa yang di janjikan pemerintah daerah Paniai melalui bagian HUMAS yang di publikasikan melalui situs resmi kabupaten paniai. Informasi yang di peroleh dari mahasiswa, mereka hanya mengharapkan transparan informasi beasiswa yang dijanjikan pemerintah kabupaten Paniai itu dan kapan di realisasikan kepada mahasiswa mengingat kebutuhan perkuliahan misalnya bayar SPP tetap, bayar KRS, bayar praktek kerja, membeli buku penunjang mata kuliah dan lain-lain, itu cukup berat bagi mahasiswa yang di latarbelakangi dengan kehidupan keluarga yang tidak mampu sebab banyak mahasiswa yang keluarganya mempunyai pekerjaan sebagai petani tradisional yang hanya bisa menghasilkan hasil panen dikebun untuk kebutuhan sehari-hari saja sehingga untuk membiayai perkulihaan anaknya sudah tidak cukup. Menurut salah satu mahasiswa asal Paniai sdr. Derek Kudiyai yang juga sebagai ketua ikatan pelajar mahasiswa Paniai Nabire (IPMANAP) pada sela-sela kegiatan makrab penyambutan mahasiswa baru Paniai Nabire 2008 di wisma sembada kompleks wisata kaliurang mengemukakan “pemerintah pintar-pintar membedahkan sebuah persoalan artinya dimana mahasiswa memberikan masukan tidak di cap atau di incar sebagai suatu lawan politik atau sebuah lawan dalam sebuah arus birokrasi yang berjalan dikabupaten paniai maupun nabire sehingga kami disini mengharapkan pemerintah juga harus terbuka menerima kritikan dari mahasiswa, dari pihak LSM, masyarakat”. Jimmi Kudiyai, mahasiswa STPMD (Sekolah Tinggi Pemerintahan Masyarakat Desa) jurusan ilmu pemerintah pada semester VII menambahkan juga, saat ini tim dari Dinas social kabupaten paniai yang rencananya akan menyalurkan beasiswa kepada mahasiswa di tahan oleh beberapa mahasiswa Paniai di kota study Jakarta dan itu sudah beberapa hari. sejak berita ini di input pada hari kamis 25 september jam 23.00 waktu jogja, tim dari Dinas Sosial masih di tahan. Dan menurutnya informasi tim dinas social paniai di tahan karna mahasiswa menuntut penambahan dana beasiswa yang di rencana sebelumnya untuk mahasiswa Tesis S2 Rp.2,5 juta, Mahasiswa S1 tugas akhir Rp.1 juta dan untuk D3 Rp.800 ribu. Dan katanya kota study jogjakartapun akan menolak beasiswa kalau teman-teman mahasiswa di jakarta menolak beasiswa itu, tatapi jika mereka menerima maka kamipun akan menerimanya.
Ketua IPMANAP yang usai mengikuti Kegiatan makrab mahasiswa baru IPMANAP hari pertama yang di hadiri kurang lebih 80 mahasiswa yang terdiri dari mahasiswa baru, panitia dan simpatisan dari kabupaten lain di wisma sembaga kaliurang. dikatakan pada Makrab kali ini panitia lebih memberi pembekalan seputar materi hadaptasi lingkungan kampus, Manajemen Organisasi dan hadaptasi dengan lingkungan kost dan masyarakat. Sesuai dengan tema makrab “Datang dengan kosong, pulang membawa bekal demi hari esok” Yang di adakan pada hari kamis dan jumat, 25-26 september 2008. Ketika mahasiswa selesai nanti ada yang akan menjadi pemimpim daerah yang bisa membuat suatu perubahan terhadap daerahnya misalnya untuk Paniai maupun Nabire. Proses study yang di lakukan mahasiswa di kampus akan melengkapi dirinya sehingga dapat menjadi lebih baik dan ahli di bidang studynya, bukan sekedar selesai dan mempunyai gelar sarjana saja tetapi bisa bersaing dengan dunia luar sehingga kami tidak akan di sisikan atau di tipu lagi.
Jogjakarta mempunyai banyak tempat pelatihan misalnya kursus computer, bahasa inggris, kursus jaringan, pelatihan wirausaha, pelatihan pendidikan, pelatiahn kepemimpinan, hukum dan masih banyak lagi, semua ini sebenarnya kita bisa dapatkan secara gratis tinggal bagaimana kita bisa bekerja sama dengan lembaga-lembaga penyelenggara pelatiahan itu dengan mendapat fasilitas gratis. Seperti yang biasa di selenggarakan oleh Yayasan binterbusih, study HEMAT atau dari kampus-kampus. Karna untuk mengharapkan bantuan dari pemerintah daerah untuk pengembangan sumber daya manusia khususnya mahasiswa sangat sulit, padahal dana otonomi khusus sangat besar. (Medexp)

Tidak ada komentar: