Rabu, 02 Desember 2009

TRAINING WIRA USAHA







Program kerja yang di lakukan yayasan binterbusih bekerja sama dengan LPMAK (lembaga pengembangan masyarakat amungme kamoro) timika, berupa training kewira usaha yang di lakukan tanggal 15 November – 21 November 2009 di godean Jogjakarta. Dimana peserta training terdiri dari 12 orang yang berasal dari Semarang,Surabaya,Jakarta dan jogjakarta. Kegiatan yang mendapat perhatian penuh dari peserta dan berjalan dengan baik serta perlu di kasih apresiasi.
Sambutan yang di sampaikan oleh Direktur Yayasan Binterbusih Drs. Paul sudiyo bahwa, jumlah peserta bukan menjadi ukuran tetapi kualitas yang akan di capai menjadi perjuangan ke depan, oleh sebab itu kesuksesan bukan datang dari orang lain tetapi itu berasal dari pribadi masing-masing, untuk itu semangat dan niat untuk mengembangkan usaha di papua menjadi modal bagi kita semua lebih khusus bagi kita yang mau di training ini.karna dengan membuka usaha kita bisa membantu diri sendiri dan membuka lapangan kerja bagi orang lain juga.

Kegiatan demi kegiatan dilewati bersama dan Pada tanggal 17 – 19 November 2009 peserta training di bagikan dalam 3 kelompok yang selanjutkan di tempatkan (turun lapangan) pada tempat pembuatan tenun, genteng dan kerajinan bambu. Pada kesempatan ini peserta di minta untuk mempelajari proses yang di lakukan dan terlibat langsung dalam pembuatan tenun, genteng dan kerajinan bambu. Pada hasil evaluasi lapangan peserta memaparkan hasil yang di capai dalam bentuk laporan yang selajutkan di presentasikan di adapan forum. Ada beberapa peserta yang merasa puas walaupun menurut mereka waktunya kurang cukup. dan bisa mengerti mengenai apa yang di pelajari selama 3 hari di lapangan untuk di kembangkan di papua ketika pulang nantinya. Menurut mereka bahan baku yang di gunakan sangat sederhana dan ketersediahan bahannya cukup banyak di papua sehingga mudah untuk di kembangkan.

PEMBUATAN BUSINESS PLAN

Tumbuhnya era global dan otonomi daerah (tidak terlepas juga pada institusi dalam hal ini pemerintah), persaingan yang makin ketat dan tajam, setiap institusi mau tidak mau harus mempertinggi daya saingnya dengan membuat perencanaan atau Business Plan yang baik, efisien, efektif dan strategis.
Untuk mengembangkan kegiatannya jelaslah Business Plan sangatlah dibutuhkan, karena mempunyai beberapa manfaat diantaranya :
1. Dengan Business Plan kinerja perusahaan atau intitusi dapat dievaluasi dengan parameter yang tetap dan berkesinambungan.
2. Business Plan dapat berfungsi sebagai alat belajar dengan cara berpikir yang sistematik seawal mungkin dan berkesinambungan.
3. Sebagai proses identifikasi perubahan, sejarah menunjukkan bahwa dari tahun ketahun terjadi perubahan baik secara ekonomi maupun politis, serta terjadi perubahan pola-pola kompetisi dari berbagai perusahaan atau intitusi yang ada, sehingga perubahan ini sangat perlu diamati dari waktu kewaktu dan diperhitungkan dalam Business Plan sebagai parameter dalam membuat keputusan.
4. Sebagai alat untuk menyakinkan pihak manajemen yang akan menanamkan dananya (Investor).

Siapa yang berkepentingan dalam proses pembuatan Business Plan ?
Proses pembuatan Business Plan melibatkan seluruh jajaran staf di perusahaan atau intitusi tersebut. Jadi tidak benar kalau hanya diserahkan kepada “unit bisnis tertentu” saja. Dalam proses pembuatan Business Plan, dikenal adanya proses “Top Down” (dari atas kebawah), yakni penetapan arah dan target perusahaan atau intitusi dari pimpinan untuk dijabarkan ke dalam Business Plan oleh unit-unit dibawahnya.
“Bottom Up” (dari bawah keatas) yakni penetapan sasaran usaha dari unit-unit dalam perusahaan atau intitusi dan disampaikan kepada atasan untuk diteliti dan disetujui. Dalam proses ini staf diberikan keleluasaan untuk memaksimalkan pengalaman dan kemampuannya dalam menyusun Business Plan. Business Plan bisa baik kalau setiap orang yang terlibat mematuhi dan disiplin terhadap apa yang sudah ditetapkan dan melaksanakannya sehingga apa yang digagas menjadi kenyataan yang diharapkan.

Kerangka dalam Pembuatan Business Plan
Ada banyak kerangka (muatan) dalam Business Plan. Tetapi kesemuanya haruslah merupakan turunan (derivasi) fungsi yang dikandung oleh Business Plan dimaksud. Kerangka berikut merupakan satu bentuk yang dapat saja diperkaya dengan berbagai masukan. Kerangka ini memuat pokok-pokok :
A. Excecutive Summary (Peninjauan umum kenerja usaha)
Dalam bagian ini pembuat Business Plan harus dapat menyajikan dengan singkat dan jelas keadaan kinerja usaha kepada pembaca Business Plan, sehingga dapat melihat sekilas keadaan yang sebenarnya dan harapan apa yang akan dicapai dimasa yang akan datang. Indikasi yang paling tepat dalam melihat hasil kinerja usaha dapat dilihat dari laporan Rugi/Laba (Profit and Loss) usaha. Untuk itu ditampilkan kumpulan data R/L selama lima tahun berturut-turut yang telah lalu, sekarang dan proyeksi lima tahun mendatang.
B. Pendahuluan
Didalamnya berisi muatan ; Latar belakang usaha, Rumusan misi dan visi usaha, Tujuan, Indikator keberhasilan pencapaian tujuan, Asumsi-asumsi penentu keberhasilan pencapaian tujuan.
C. Analisis Jasa
Produk/jasa merupakan bagian utama dari pencapaian objectivitas karena Produk/jasa harus dijual untuk mendapat revenue (pendapatan). Oleh karena itu produk/jasa harus dilihat dengan ketelitian yang mendalam agar mampu dijual dan bersaing dengan produk/jasa sejenis di pasaran.
Kebijakan sekitar produk/jasa mencakup banyak hal diantaranya; Kualitas/ sarana dan prasarana dari jasa tersebut, produk/jasa dalam Kemasan
D. Tinjauan Aspek Kompetisi
Untuk mendukung aspek kompetisi ini, a). Perlu adanya suatu data mengenai, daftar kompetitor dengan semua produk/jasa yang sejenis. b). Volume penjualan pesaing, pangsa pasarnya, aktivitas mereka dalam promosi dan pemasaran berikut kekuatan dan kelemahannya. C). Daftar kejadian–kejadian penting dimasa lalu dan akan datang dalam bidang ekonomi, politik, faktor-faktor resiko usaha umum atau khusus yang berpengaruh langsung pada aktivitas usaha.
E. Pasar dan Pemasaran
Pada dasarnya pasar dapat diartikan sebagai tempat pertemuan antara penjual dan pembeli, atau tempat di mana kekuatan-kekuatan permintaan dan penawaran saling bertemu untuk membentuk suatu harga
1. Analisis Pasar, merupakan ulasan luas mengenai besarnya pasar secara umum
2. Pasar Sasaran, Sesudah objectives ditetapkan, kita harus tahu betul kemana produk/jasa kita akan dijual dan kepada siapa saja produk/jasa kita bisa dijual untuk mencapai objectives tersebut.
3. Strategi Pemasaran, Dalam pemasaran adanya istilah 4P atau sering disebut bauran pasar (marketing mix) yang mencakup product, price, place dan promosi. Bauran atas keempat aspek ini selalu dikaitkan dengan pasar yang telah ditetapkan, dengan pengertian ketepatan bidikan pasar tersebut perlu dirumuskan kedalam produk yang tepat untuk mereka dengan harga yang juga tepat pada lokasi yang mudah dijangkau atau tata ruang yang menyenangkan dengan cara penyampaian informasi yang tepat pula.




Catatan :
Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan business plan, adalah adanya keterkaitan dalam pembahasan antar point (A,B,C…dst)

Rabu, 23 September 2009

INFORMASI UNTUK PENCEGAHAN HIV


Senin, 21 September 2009

Jogja (BA-PA), Senin, 21 September Informasi dasar HIV dan AIDS kembali disampaikan di Jogjakarta dalam kegiatan Penyambutan Mahasiswa Baru yang di lakukan Mahasiswa Mambramo raya Jogjakarta dengan kurang lebih 20 mahasiswa baru dan yang lama kurang lebih 30 mahasiswa. Dengan penambahan mahasiswa baru maka jumlah mahasiswa Papua asal mambramo raya di jogjakarta semakin bertambah. Waktu pelaksanaan ini di mengambil pada waktu libur kampus dalam rangka lebaran sehingga mahasiswa bisa bebas, dengan bertempat di Kontrakan mahasiswa mambramo raya babarsari-Jogjakarta. Kegiatan yang di mulai dari jam 08.00 WIB dengan perkenalan di lanjutkan dengan materi Pengenalan kampus, Moral, Manajemen Organisasi dan pada jam 16.00-19.00 Wib penyampaian materi HIV dan AIDS dasar oleh medex pakage mewakili Yayasan Binterbusih berupa : Nonton bersama film testimony ODHA selama 30 menit lalu di lanjutkan dengan materi : HIV dan AIDS bisa tertular melalui : 1. Melakukan hubungan seksual tanpa kondom dengan ODHA (Orang dengan HIV dan AIDS) 2. menggunakan jarum suntik yang tidak steril atau bekas. 3.Dari ibu yang positif HIV kepada bayinya melalui proses hamil, melahirkan dan menyusui (ASI). HIV dan AIDS tidak tertular melalui : 1. Gigitan nyamuk, 2. keringat, sentuhan, pelukan ataupun ciuman' 3. berenang bersama, 4. memakai kamar mandi (toilet) bergantian, 5. memakai alat makan bersama. Pencegahan penularan HIV dan AIDS : 1. Jika belum menikah tetap harus puasa seks/ tidak melakukan hubungan seks. perzinahan, dalam ajaran agamapun di catat sebagai dosa. 2. harus tetap setia dengan pasangan anda, jangan ganti-ganti pasangan. 3. kalau tidak bisa tahan dalam melakukan hubungan seksual, harus pakai kondom. 4. hindari penggunaan jarum suntik yang tidak streril. 5. informasi hiv dan aids yang maksimal.
Dan perlu di ingat bawah tanpa informasi yang terus menerus mengenai HIV maka kasus demi kasus akan terus bertambah, karna banyak di sekitar kita yang belum mengetahui hal ini dengan baik dan benar. Salah satu kekuatan adalah informasi, yang bisa di kemas dalam bentuk apa saja sehingga memudahkan masyarakat lebih familiar dan mudah untuk di mengerti.
Pada kesempatan itu juga di sampaikan Testimoni mengenai pengalaman VCT oleh sdri maria komba yang membuat peserta makrab menjadi yakin bahwa kesehatan pribadi sangatlah penting untuk di jaga dan dipelihara, di tambahkan lagi oleh maria yang juga Peserta Program beasiswa LPMAK timika bahwa kepada mahasiswa baru, kota Jogjakarta adalah kota misterius yang menawarkan segala sesuatu secara terbuka kepada mahasiswa. Oleh sebab itu, mahasiswa hati-hati dengan segala penawaran yang ditawarkan secara bebas karna akan membuat kita terjerumus kepada kesensaraan. Fokuslah kepada tujuan kuliah dan jagalah tubuhmu agar tetap kudus.
Pada akhir pertemuan jam 19.00 wib dilakukan doa bersama oleh Medex pakage sekaligus mengakhiri kegitan makrab (Mdxp).